dev-asangbam-_sh9vkVbVgo-unsplash

Trauma Pandemi Inilah Cirinya

Rezza Anggara – Pandemi Covid 19 banyak merubah berbagai aspek kehidupan kita. Seperti kehidupan beragama, bersekolah dan bekerja. Tak ayal bila itu semua dapat meninggalkan Trauma bagi beberapa orang.

Bagaiaman tidak, pandemic covid datang meluluh lantahkan semua aspek kehidupan, sehingga kita harus berupaya menyesuaikan dalam melewati pandemic covid 19. Banyak yang bertahan namun banyak pula yang justru mengalami tekanan.

WHO sebagai organisasi kesehatan dunia menuturkan, tingkat kecemasan pada pandemic covid meningkat yang menyebabkan lebih tinggi dari perang dunia ke II. Selain itu tingkat trauma pun lebih tinggi dari kasus-kasus serupa sebelumnya.

Karena kita dihadapkan pada pandemi yang tak lekas membaik, serta dibayangi oleh tak tahu akan akhirnya tentu membuat banyak orang stress.

Stress dan Trauma menjadi kemungkinan yang terus meningkat dikala badai corona, bagaimana tidak karena tekanan dari sisi manapun membuat banyak orang tertekan sehingga membuat strees.

Walaupun banyak orang traumatic yang tidak menyadarinya, karena badai corona masih berlanjut hingga kini. Padahal dia mengalami berbagai ciri-ciri yang mengindikasikan bahwa dia mengalami tingkat stress yang berlebihan.

Apa saja Ciri-Ciri Trauma karena Pandemi?

Terlalu Over Protektif

Pernahkah Anda berada pada lingkungan yang sangat protektif? Seperti khawatir mendengar orang batuk atau bersin? Menyuruh secara over untuk mencuci tangan? Hingga Memaksa untuk mengganti pakaian setelah dari luar?

Atau bahkan Anda sendiri melakukan hal-hal tersebut secara berlebihan? Baik pada keluarga ataupun lingkungan sekitar. Bila iya fix Anda mengalami Trauma pada pandemic.

Karena over protektif salah satu ciri yang sangat kuat menjelaskan bahwa Anda mengalami hal tersebut. Tapi tak perlu khawatir, Anda hanya perlu melakukan seperlunya saja, ingat segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Selalu Berfikir Negatif

Berfikir Negatif dan waspada adalah hal yang berbeda, walaupun kedekatanya nyaris sama. Akan tetapi saat masa pandemic saat ini berfikir negatif haruslah kita kurangi. Karena berfikir negatif adalah salah satu indikasi kalau Anda mengalami stress terhadap pandemi.

Mari tingkatkan energy positif dengan berfikir secara positif, dilengkapi dengan mencoba menumbuhkan mindset positif untuk memulai kehidupan pada masa pandemi saat ini. Dengan begitu Anda tidak akan stress, justru akan semakin berapi-api untuk menghadapi pandemi ini.

Hindari berfikir negatif mulai saat ini, dan yakinkan pada hati Anda bahwa Anda dapat melewati pandemi corona ini.

Fisik Pegal-Pegal

Selama masa pandemi ini apakah Anda mengalami pegal-pegal dan nyeri secara fisik? Hal tersebut juga merupakan salah satu efek buruk dari pandemi. Anda mengalami trauma yang tidak Anda sadari, namun cukup menyiksa diri Anda.

Maka dari itu tubuh Anda megalami kebas,kejang ataupun pegal-pegal. Mungkin Anda mengalami tekanan selama masa pandemic, dan anda berusaha menutupinya dengan cara Anda sendiri. Namun yang perlu Anda sadari sedikit berbagi lah kepada teman atau keluarga. Memendam tekanan hanya akan membuat diri Anda lebih capek dan sakit.

Sesekali bagikan keluh kesah Anda kepada keluarga sekitar Anda, sehingga Anda akan merasa lebih tenang dan mengurangi rasa sakit baik pada tubuh ataupun hati Anda

Mudah lelah

Badai Corona banyak membuat seseorang kelelahan,  baik secara fisik ataupun psikis. Baik disadari ataupun tidak.

Salah satu ciri yang mencolok Adalah banyak orang yang mengalami cepat kelelahan saat berkegiatan pada masa pandemi. Bila ditarik garis lurus hal tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak orang yang stress dengan keadaan saat ini.

Banyak dokter kejiwaan juga mengatakan bahwa mudah lelah, adalah salah satu ciri akut seseorang mengalami stress di bidang apapun. Kalau ia tidak stress ia tidak akan malas ataupun lelah dalam menjalani kegiatan tersebut.

Bila Anda mengalami hal seperti ini, cobalah sedikit mencari hiburan, sekedar untuk merileks kan tubuh.

Keluar dari kehidupan sosial

Stress, Trauma sangat sering terjadi pada masa pandemi seperti sekarang ini. Banyak pula orang yang mulai meninggalkan kehidupan sosial atau lebih mengurung diri dari pergaulan.

Memang kita harus menjaga jarak namun bukan membatasi silaturahmi. Orang yang menarik diri dari lingkaran sosial saat masa pandemic seperti ini, berati orang tersebut cukup terpukul akan badai corona ini. Orang seperti ini membutuhkan pendamping sehingga ia dapat bersandar untuk sedikit melepas keresahan.

Hati-hati badai pandemi covid masih berlangsung, mari kita membantu saudar-saudara kita yang mengalami trauma agar dapat menghadapi badai pandemi ini dengan penuh keyakinan. Kita Doakan semoga pandemic ini segera berakhir dan kembali seperti semula.

Tags: , , ,
Previous Post
DSC06945
Tips Hidup

Cara Mengatasi Trauma Pandemi

Next Post

Keberhasilan pebisnis ditentukan dengan hal ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *