Langkah Awal Agar Dikejar Rezeki. Pada saat ini begitu banyak orang mengejar rezeki. Kalau Anda mengikuti artikel-artikel saya sebelumnya, Anda juga pasti setuju bahwa banyak orang yang bekerja pergi pagi pulang pagi. Bahkan kadang sabtu minggu atau hari libur pun dipakai untuk prospek, bekerja, berjualan, lembur atau apapun namanya. Tak cukup sampai situ, ada pula yang hingga menambah jam kerjanya dari yang tadinya Cuma 8 jam perhari menjadi 10 sampai 12 perhari.
Namun pertanyaannya adalah, apakah rezekinya itu berubah atau bertambah?
Tahukah Anda bahwa pada hakikatnya, rezeki itu mengejar bukan dikejar. Bukankah kita tahu dan setuju bahwa rezeki itu tidak kemana atau salah alamat. Bukankah kita semua tahu, kalau sudah rezeki kita pasti akan kita dapatkan dan menjadi milik kita. Dengan pemikiran tersebut, banyak orang yang mengatakan “ok rezeki gak kemana, tetapi kalau kita tidak kemana-mana bagaimana rezeki itu akan datang?”.
Lalu ada yang mengatakan bahwa rezeki itu harus di jemput, pemikiran seperti itu memang benar tapi coba tanyakan pada diri Anda kembali, bukankah rezeki itu punya alamat dan dia tidak akan pindah ke alamat yang salah kalau rezeki itu sudah di takdirkan untuk Anda. Kalau misalkan Anda yakin akan itu semua, tidak hanya di mulut Anda, tidak hanya di ucapan Anda, tapi di perbuatan, frekuensi, hati dan mental Anda maka Anda tidak akan pernah yang namanya sikut kanan, sikut kiri, menyundul ke atas atau menginjak yang di bawah karena Anda yakin rezeki Anda tidak akan kemana-mana.
Karena biar sesulit apapun Anda mengejar rezeki itu, dengan bekerja sekuat tenaga, atau merubah strategi jualan Anda yang tadinya offline menjadi online namun jika itu ditakdirkan bukan untuk Anda, Anda tidak akan pernah mendapatkannya. Karena kembali lagi seperti yang saya katakan di artikel sebelumnya, ada strategi yang cocok di satu orang tidak selamanya cocok jika di pakai oleh orang lain.
Mengapa sebuah system yang katanya lakukan sistem ini, ikuti jejak orang sukses pasti sukses. Faktanya banyak orang melakukan hal yang sama, namun hasilnya berbeda. Lalu pasti muncul pertanyaan kenapa hasilnya berbeda? Kembali lagi semuanya tergantung kepada REZEKI Anda. Punya tidak sih kita rezeki tersebut? Pantaskah rezeki itu mengejar kita? Itulah pertanyaan yang sebenarnya.
Tuhan itu maha pengasih, maka kita akan diberi sesuatu seperti harta benda atau orang yang menyayangi kita. Tetapi ingat itu semua hanyalah titipan, dan Anda semua pasti percaya dengan itu. Lalu muncul kembali pertanyaan kenapa ada orang yang di titipi harta yang melimpah, kenapa ada orang yang dititipi rumah mewah dan mobil banyak sedangkan kita tidak? Jawabannya adalah mungkin kita belum pantas dititipi itu semua oleh Tuhan. Kita belum pantas untuk dikejar rezeki.
Lalu apa ukuran kepantasan agar dikejar rezeki?
Jika kita masih belum pantas untuk dikejar rezeki, lalu apa ukuran kepantasan tersebut? Semua dimulai dari prasangka Anda, itulah step pertama Anda sebab akan Ada beberapa step untuk Anda menjadi pantas dikejar rezeki. Tapi untuk memulai semua itu Anda harus perbaiki mindset atau prasangka Anda bahwa rezeki itu memiliki alamatnya sendiri dan di antarkan ke dalam diri Anda. Yakinlah bahwa rezeki tidak akan tertukar sehingga Anda tidak perlu menghina atau menjelekkan orang lain. Atau Anda tidak perlu menjatuhkan orang lain supaya Anda terlihat lebih tinggi. Jadi sekali lagi untuk menjadi pantas dikejar rezeki, langkah pertamanya adalah perbaiki prasangka Anda bahwa rezeki tidak akan kemana. Ingat pikiran itu seperti magnet, tariklah hal-hal positif, tariklah hal-hal produktif supaya Anda punya mindset dan punya kehidupan yang jauh lebih produktif. Saya Rezza Anggara Salam Sehat Berlimpah Rezeki.
Ikuti terus artikel terbaru saya dan juga jangan lupa subscribe channel youtube saya Coach Rezza Anggara agar Anda tidak ketinggalan video-video saya berikutnya.